Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Leslie L.
Iverson, seorang professor farmakologi dari Universitas Cambridge,
Inggris melaporkan bahwa setelah melakukan penelitian beberapa dekade
didaptkan hasil; sekitar 10-30 % pemakai ganja regular (terus menerus)
mengalami ketergantungan, 9% mengalami adiksi/ketagihan yang serius, dan
sebagaian besar yang pernah mencoba-coba menghisap ganja tidak
mengalami ketagihan.
Dibandingkan
dengan beberapa zat yang lain, marijuana ataupun ganja tidak menimbulkan
adiksi seperti yang ditimbulkan rokok, heroin, kokain, dan alkohol.
Diperkirakan sebanyak 32% perokok mengalami kecanduan, kecanduan juga
dialami oleh 23% pemakai heroin, 17% pemakai kokain, dan 15% adiksi
dialami oleh peminum alkohol. Malah di sini terlihat jelas bahwa rokok
lebih menyebabkan adiksi dibandingkan ganja.
Lalu
kenapa ganja tetap dipermasalahkan? Kenapa tidak dilegalkan saja? Maka
jawabannya adalah kerusakan otak yang ditimbulkan oleh pemakai ganja
lebih berbahaya dibandingkan dengan perokok biasa. Mungkin ini tidak
terjadi pada mereka yang hanya sekadar coba-coba menghisap ganja. Tapi
kenyataannya, tidak sedikit orang di negara kita yang menghisap ganja
secara terus menerus. Pemakaian ganja dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kecanduan. Seringnya, itu dialami oleh mereka yang mulai
menghisap ganja sejak remaja. Dan akibat adiksi, jika terjadi withdrawal
alias berhenti memakai ganja, maka orang tersebut akan mengalami
sindrom withdrawl yang sama dengan efek yang ditimbulkan nikotin. Hal
inilah yang menyebabkan seseorang sulit untuk lepas dari ganja. Mereka
yang mencoba berhenti berganja akan mengalami gejala sulit tidur, cemas,
dan emosional.
Bagaimanakah efek pemakaian ganja terhadap otak?
Zat
psikoaktif utama yang terdapat pada ganja adalah
delta-9-tetrahydrocannabinol, atau THC. Saat ganja dihisap, maka dengan
cepat THC akan masuk ke dalam paru-paru lalu ke aliran darah. Oleh
darah, THC lalu dialirkan ke otak dan mengalami penyerapan. Kecepatan
penyerapan THC akan lebih lambat jika ganja/marijuana tersebut ditelan
bersama makanan atau minuman.
Di
dalam otak, THC akan berikatan dengan cannabinoid, sebuah reseptor yang
terdapat pada otak (CB1 dan CB2). THC kemudian mengaktifkan reseptor ini
meskipun tidak sesempurna seperti yang dilakukan endocannabinoid (zat
kimia dalam tubuh yang mengaktifkan cannabinoid). Akibat dari aktifasi
cannanbinoid ini adalah seseorang dapat mengatur suasana hati, tidur,
dan nafsu makan pada jangka waktu tertentu. Dan ini lah yang mendasari
efek yang ditimbulkan oleh ganja.
Tingginya
kadar cannabinoid reseptor pada otak dapat mempengaruhi mood, daya
ingat, kemampuan berpikir, konsentrasi, dan persepsi. Namun, penggunaan
ganja jangka panjang dapat menyebabkan overaktivitas sistem
endocannabinoid yang dapat menyebabkan efek negatif seperti terjadinya
gangguan persepsi dan halusinasi, gangguan koordinasi, kesulitan dalam
berpikir dan memecahkan masalah, dan dapat mengganggu proses belajar dan
daya ingat.
Adakah hubungan antara pemakaian ganja dengan gangguan jiwa?
Dalam
beberapa dekade terakhir, penelitian telah difokuskan pada hubungan
antara pemakaian ganja dengan gangguan jiwa. Apakah penggunaan ganja
benar-benar menyebabkan penyakit jiwa? Bukti ilmiah terbaru menunjukkan
bahwa terdapatnya hubungan antara penggunaan ganja dengan psikosis atau
gangguan jiwa. Sebagai contoh, serangkaian penelitian prospektif yang
diikuti oleh sekelompok orang dari waktu ke waktu menunjukkan adanya
hubungan antara penggunaan ganja dengan perkembangan gangguan jiwa pada
tahapan berikutnya.
Penggunaan ganja
juga dapat memperburuk kondisi pasien yang menderita skizofrenia dan
dapat menghasilkan reaksi psikotik singkat pada beberapa pemakai saat
berhenti menggunakannya. Jumlah ganja yang digunakan, usia saat pertama
sekali menghisap ganja, dan kerentanan genetik dapat mempengaruhi
hubungan antara ganja dengan gangguan jiwa. Dalam sebuah penelitian
didapatkan adanya peningkatan resiko terjadinya gangguan jiwa pada orang
dewasa yang telah menggunakan ganja sejak remaja dan pada mereka yang
memiliki gen spesifik dalam tubuh yang merangsang
catechol-O-methyltransferase (COMT), enzim yang mendegradasi
neurotransmiter dopamin dan norepinefrin. Kedua neurotransmitter ini
sangat berperan pada gangguan prilaku dan gangguan psikiatrik (jiwa).
GURAH RACUN NARKOBA dengan PC sebagai OBAT NARKOBA
SOLUSI TEPAT UNTUK PENDERITA KECANDUAN NARKOBA & PENYAKIT AKUT / KRONIS
PC merupakan ramuan alamiah (tanpa bahan kimia sintetis) dari Timur Tengah dan merupakan cara PENGOBATAN yang berguna untuk detoksifikasi racun narkoba. DETOKSIFIKASI adalah PEMBUANGAN TOXIN (RACUN) dari DALAM TUBUH MELALUI CARA alami. Dengan mengkonsumsi kapsul ini, toxin (racun) akan dibersihkan dari USUS, GINJAL, HATI, DARAH/JANTUNG dan DARI SELURUH TUBUH sehingga TUBUH AKAN BEBAS TOXIN, MENJADI BERSIH DAN DENGAN SENDIRINYA MENJADI SEHAT.
ATAS IZIN ALLAH, SUDAH BANYAK ORANG MENDAPATKAN KESEMBUHAN DENGAN MENGKONSUMSI PC -RAMUAN HERBAL ALAMI DARI TETUMBUHAN.
Solusi Dasar Untuk Kesehatan Anda.
Khasiat Utama: MEMBUANG RACUN SEPERTI RACUN NARKOBA
- Memperkuat Anti body
- Membersihkan darah
- Memperbaiki sirkulasi darah
- Menstabilkan tekanan darah
- Meningkatkan kinerja otak
- Memperbaiki saluran pencernaan
- Meremajakan sel-sel tubuh
- Membuang racun dari tubuh
- Menambah tenaga dan syahwat
- Menstimulasi sistem urat syaraf
Komposisi :
- Habbatussauda
- Madu
- Kurma 'Ajwah
- dan Bahan Herbal lainnya
Aturan Pemakaian :
PC adalah ramuan yang berasal dari herbal kualitas terbaik di antaranya
Habbatussauda yang sangat berkhasiat untuk mengatasi penyakit akut
maupun kronis. Kinerja awal Power Cleanser adalah melakukan
Detoxifikasi (membersihkan racun dalam tubuh), menstimulasi kinerja
organ tubuh, memperbaiki metabolisme, memperbaiki sistem pencernaan,
merevitalisasi sel-sel tubuh yang rusak sekaligus meningkatkan
antibody.
BAGAIMANA PC DIKONSUMSI :
PC dikonsumsi :
* Oleh siapa saja dan tidak ada pantangan
* Kapan saja, baik sesudah/sebelum makan
* PC boleh dikonsumsi dengan susu , umumnya obat lain tidak boleh
Catatan :PC dikonsumsi :
* Oleh siapa saja dan tidak ada pantangan
* Kapan saja, baik sesudah/sebelum makan
* PC boleh dikonsumsi dengan susu , umumnya obat lain tidak boleh
Insya Allah khasiat PC bisa dirasakan dalam waktu singkat, namun terkadang setelah mengkonsumsi PC muncul reaksi seperti pusing-pusing, ingin muntah, mencret, mual, mulas, gatal-gatal, keluar bisul, banyak keluar keringat (bau), jantung berdebar, pegal-pegal di pinggang dll. Bila anda mengalaminya bersyukurlah karena itu tanda reaksi positif, berarti proses detoxifikasi sedang berlangsung, biasanya peristiwa ini tidak berlangsung lama antara 1 s/d 4 hari. Setelah itu Anda akan merasakan perubahan kondisi tubuh yang lebih baik dan segera sembuh dengan izin Allah . Jika reaksinya dirasakan terlalu berat maka solusinya mengurangi dosis dan perbanyak minum air putih. Banyak laporan dari pengguna, bahwa PC dengan izin Allah telah terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit berat seperti : Kecanduan Narkoba,darah tinggi, stroke, diabetes melitus, ginjal, tumor, kanker, HIV/AIDS, hepatitis, anemia, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar