Kamis, 17 April 2014

Ganja rusak otak ?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Leslie L. Iverson, seorang professor farmakologi dari Universitas Cambridge, Inggris melaporkan bahwa setelah melakukan penelitian beberapa dekade didaptkan hasil; sekitar 10-30 % pemakai ganja regular (terus menerus) mengalami ketergantungan, 9% mengalami adiksi/ketagihan yang serius, dan sebagaian besar yang pernah mencoba-coba menghisap ganja tidak mengalami ketagihan.

Dibandingkan dengan beberapa zat yang lain, marijuana ataupun ganja tidak menimbulkan adiksi seperti yang ditimbulkan rokok, heroin, kokain, dan alkohol. Diperkirakan sebanyak 32% perokok mengalami kecanduan, kecanduan juga dialami oleh 23% pemakai heroin, 17% pemakai kokain, dan 15% adiksi dialami oleh peminum alkohol. Malah di sini terlihat jelas bahwa rokok lebih menyebabkan adiksi dibandingkan ganja.
Lalu kenapa ganja tetap dipermasalahkan? Kenapa tidak dilegalkan saja? Maka jawabannya adalah kerusakan otak yang ditimbulkan oleh pemakai ganja lebih berbahaya dibandingkan dengan perokok biasa. Mungkin ini tidak terjadi pada mereka yang hanya sekadar coba-coba menghisap ganja. Tapi kenyataannya, tidak sedikit orang di negara kita yang menghisap ganja secara terus menerus. Pemakaian ganja dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kecanduan. Seringnya, itu dialami oleh mereka yang mulai menghisap ganja sejak remaja. Dan akibat adiksi, jika terjadi withdrawal alias berhenti memakai ganja, maka orang tersebut akan mengalami sindrom withdrawl yang sama dengan efek yang ditimbulkan nikotin. Hal inilah yang menyebabkan seseorang sulit untuk lepas dari ganja. Mereka yang mencoba berhenti berganja akan mengalami gejala sulit tidur, cemas, dan emosional.

Bagaimanakah efek pemakaian ganja terhadap otak?

Zat psikoaktif utama yang terdapat pada ganja adalah delta-9-tetrahydrocannabinol, atau THC. Saat ganja dihisap, maka dengan cepat THC akan masuk ke dalam paru-paru lalu ke aliran darah. Oleh darah, THC lalu dialirkan ke otak dan mengalami penyerapan. Kecepatan penyerapan THC akan lebih lambat jika ganja/marijuana tersebut ditelan bersama makanan atau minuman.
Di dalam otak, THC akan berikatan dengan cannabinoid, sebuah reseptor yang terdapat pada otak (CB1 dan CB2). THC kemudian mengaktifkan reseptor ini meskipun tidak sesempurna seperti yang dilakukan endocannabinoid (zat kimia dalam tubuh yang mengaktifkan cannabinoid). Akibat dari aktifasi cannanbinoid ini adalah seseorang dapat mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan pada jangka waktu tertentu. Dan ini lah yang mendasari efek yang ditimbulkan oleh ganja.

Tingginya kadar cannabinoid reseptor pada otak dapat mempengaruhi mood, daya ingat, kemampuan berpikir, konsentrasi, dan persepsi. Namun, penggunaan ganja jangka panjang dapat menyebabkan overaktivitas sistem endocannabinoid yang dapat menyebabkan efek negatif seperti terjadinya gangguan persepsi dan halusinasi, gangguan koordinasi, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, dan dapat mengganggu proses belajar dan daya ingat.

Adakah hubungan antara pemakaian ganja dengan gangguan jiwa?

Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian telah difokuskan pada hubungan antara pemakaian ganja dengan gangguan jiwa. Apakah penggunaan ganja benar-benar menyebabkan penyakit jiwa? Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa terdapatnya hubungan antara penggunaan ganja dengan psikosis atau gangguan jiwa. Sebagai contoh, serangkaian penelitian prospektif yang diikuti oleh sekelompok orang dari waktu ke waktu menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan ganja dengan perkembangan gangguan jiwa pada tahapan berikutnya.

Penggunaan ganja juga dapat memperburuk kondisi pasien yang menderita skizofrenia dan dapat menghasilkan reaksi psikotik singkat pada beberapa pemakai saat berhenti menggunakannya. Jumlah ganja yang digunakan, usia saat pertama sekali menghisap ganja, dan kerentanan genetik dapat mempengaruhi hubungan antara ganja dengan gangguan jiwa. Dalam sebuah penelitian didapatkan adanya peningkatan resiko terjadinya gangguan jiwa pada orang dewasa yang telah menggunakan ganja sejak remaja dan pada mereka yang memiliki gen spesifik dalam tubuh yang merangsang catechol-O-methyltransferase (COMT), enzim yang mendegradasi neurotransmiter dopamin dan norepinefrin. Kedua neurotransmitter ini sangat berperan pada gangguan prilaku dan gangguan psikiatrik (jiwa).

 GURAH RACUN NARKOBA dengan  PC sebagai OBAT NARKOBA

SOLUSI TEPAT UNTUK PENDERITA  KECANDUAN NARKOBA & PENYAKIT AKUT / KRONIS

PC merupakan  ramuan alamiah (tanpa bahan kimia sintetis)  dari Timur Tengah dan merupakan cara PENGOBATAN  yang berguna  untuk detoksifikasi racun narkoba. DETOKSIFIKASI adalah  PEMBUANGAN TOXIN (RACUN) dari DALAM TUBUH  MELALUI CARA alami. Dengan mengkonsumsi  kapsul ini,  toxin (racun)  akan dibersihkan  dari USUS, GINJAL,  HATI, DARAH/JANTUNG dan DARI SELURUH TUBUH sehingga  TUBUH  AKAN BEBAS  TOXIN, MENJADI BERSIH DAN DENGAN SENDIRINYA  MENJADI SEHAT.


ATAS IZIN ALLAH,  SUDAH BANYAK  ORANG MENDAPATKAN  KESEMBUHAN  DENGAN MENGKONSUMSI PC -RAMUAN HERBAL  ALAMI  DARI TETUMBUHAN.

Solusi Dasar Untuk Kesehatan Anda.                                        
Khasiat Utama:               MEMBUANG RACUN SEPERTI RACUN NARKOBA
- Memperkuat Anti body                    
- Membersihkan darah                   
- Memperbaiki sirkulasi darah                    
- Menstabilkan tekanan darah                             
- Meningkatkan kinerja otak                               
- Memperbaiki saluran pencernaan                             
- Meremajakan sel-sel tubuh                     
- Membuang racun dari tubuh      
- Menambah tenaga dan syahwat                                    
- Menstimulasi sistem urat syaraf

 Komposisi :
  • Habbatussauda
  • Madu
  • Kurma 'Ajwah
  • dan Bahan Herbal lainnya
 Aturan Pemakaian :

Untuk Terapi Awal, Dosis : 3x1 kapsul per hari (sebelum atau sesudah makan) Setelah Konsumsi satu botol : 3x2 kapsul per hari.
PC adalah ramuan yang berasal dari herbal kualitas terbaik di antaranya Habbatussauda yang sangat berkhasiat untuk mengatasi  penyakit akut maupun kronis. Kinerja awal Power Cleanser adalah melakukan Detoxifikasi (membersihkan racun dalam tubuh), menstimulasi kinerja organ tubuh, memperbaiki metabolisme, memperbaiki sistem pencernaan, merevitalisasi sel-sel tubuh yang rusak sekaligus meningkatkan antibody.   
BAGAIMANA PC DIKONSUMSI :
PC dikonsumsi :

    *      Oleh siapa saja dan tidak ada pantangan
    *      Kapan saja, baik  sesudah/sebelum makan
    *      PC boleh dikonsumsi  dengan susu , umumnya obat lain tidak boleh

                           
Catatan :
Insya Allah khasiat PC bisa dirasakan dalam waktu singkat, namun terkadang setelah mengkonsumsi PC muncul reaksi seperti pusing-pusing, ingin muntah, mencret, mual, mulas, gatal-gatal, keluar bisul, banyak keluar keringat (bau), jantung berdebar, pegal-pegal di pinggang dll. Bila anda mengalaminya bersyukurlah karena itu tanda reaksi positif, berarti proses detoxifikasi sedang berlangsung, biasanya peristiwa ini tidak berlangsung lama antara 1 s/d 4 hari. Setelah itu Anda akan merasakan perubahan kondisi tubuh yang lebih baik dan segera sembuh dengan izin Allah . Jika reaksinya dirasakan terlalu berat maka solusinya mengurangi dosis dan perbanyak minum air putih. Banyak laporan dari pengguna, bahwa PC dengan izin Allah telah terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit berat seperti : Kecanduan Narkoba,darah tinggi, stroke, diabetes melitus, ginjal, tumor, kanker, HIV/AIDS, hepatitis, anemia, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar